Monday, November 27, 2006

Pregnancy

Kita pulang saja, Manis. Aku lelah. Aku ingin tidur.
Walau bagaimanapun juga, Ahmad, engkau harus dengarkan aku sekali ini. Aku minta waktumu sebentar saja.
Katakan. Katakan. Aku begini cape sekarang.
Ada makhluk aku simpan dibawah jantungku sekarang. Dan makhluk ini adalah anakmu.
Anakku?
Ahmad! Kenapa engkau terkejut? Bukankah ini akibat sewajarnya dari perbuatanmu atas diriku?
Lelaki itu tudak berkata apa-apa lagi. Nyata sekali ia terkejut. Ia menjadi bapak?
Ia? Anak muda yang riang gembira dan tidak pernah tersenggol oleh masalah yang mendalam. Tidak mungkin! Tidak mungkin ada anak yang akan mengakui dirinya sebagai anakku! Selama ini fitnahan. Midah ingin diperistri.
Tiba-tiba meledak dari mulutnya:
Tidak mungkin!
Engkaulah satu-satunya orang yang kucintai.
Tidak mungkin aku memperisteri engkau.
Bukan itu maksudku. Untuk cinta ini segala-galanya kuberikan kepadamu. Juga diriku.
Apa kau pinta daripadaku sekarang?
Apa yang kupinta? Akui ini anakmu. Beri aku surat sah, bahwa ini anakmu. Aku dengan kejadian ini akan bertanggung jawab. Tetapi akui ini anakmu.
Engkau mau jebak aku.
Menjebak? Ini hanya akibat perbuatanmu.
Tidak! Engkau mau jebak aku. Engkau mau paksa aku kawini kau.
Ah, mengapa engkau tidak mengerti maksudku? Aku tahu engkau orang baik-baik, engkau anak dari keluarga baik-baik. Itu tidak kusinggung-singgung. Yang kupinta hanyalah, akui ini anakmu. Kelak nanti kalau engkau sudah tua, mungkin dia akan bertanya kepadaku siapa bapaknya. Dan dengan tiada ragu aku akan dapat katakan, engkaulah bapaknya. Engkau mau jebak aku. Apa gunanya menjebak engkau? Apakah keuntunganku? Pengakuan itu hanya untuk kepentingan anak itu sendiri.
Untuk kau sendiri?
Untukku, aku sanggup derita segala-galanya karena cintaku kepadamu.
Penipu!
Mengapa baru sekarang kauucapkan. Mengapa tidak dahulu?
Penipu!
Mengapa baru sekarang kau ucapkan. Mengapa tidak dahulu?
Penipu!
Apakah jahatnya menipu untuk kepentingan anakmu sendiri?
Aku tidak punya anak! Tidak!
Cahaya di mana ada makhluk tergolek menjadi terang. Midah dengar makhluk itu menjerit-jerit memanggilnya. Ia ingin segera pergi. Tapi ia harus selesaikan urusannya dulu.
Sebelum anak ini lahir, bapaknya sudah tidak mengakui. Apakah jadinya anak ini kelak?
Jangan kau coba agar aku mengakui ini lagi.
Anak siapa ini?
Anak siapa? Bukankah ada banyak lelaki lain di ranjangmu?
Ya, Tuhan! Midah menyebut. Kemudian ia tak bisa meneruskan. Dadanya sesak. Cengkeramannya pada baju lelaki itu dilepaskannya. Dan akhirnya:
Kalau betul tuduhanmu itu, setidak-tidaknya karena cintaku kepadamu semua itu terjadi.
Omong kosong. Kau mau tipu aku.
Lama Midah tidak bisa berkata apa-apa. Kembali airmatanya yang lama bercucuran.
Akhir lambat-lambat ia keluarkan suara dari mulut-nya:
Aku tidak keberatan apabila engkau tak mau mengakui anakmu sendiri. Aku pun tidak keberatan kau tuduh bercampur dengan lelaki-lelaki lain. Baiklah semua ini aku ambil untuk diriku sendiri. Dan engkau, kak, engkau boleh terpandang sebagai orang baik-baik untuk selama-lamanya. Biarlah segala yang kotor aku ambil sebagai tanggung jawabku sendiri.
Ahmad pun terdiam oleh ucapan itu.
Setidak-tidaknya aku mengerti, bukan engkau tidak mau mengakui anakmu sendiri. Bukannya engkau membimbangkan cintaku kepadamu. Tapi aku kini mengetahui bahwa seorang yang kucintai itu adalah pengecut yang tidak punya keberanian sedikitpun juga. Itu pun aku tak menyesal, karena tak ada gunanya lagi. Biarlah semua itu. Hanya satu yang tidak akan terlupa olehmu: anak ini adalah anakmu.
Ia bangkit dan lambat-lambat berjalan ke arah jalan besar. Dipanggilnya beca, dan dengan tiada menawar segera ia beri perintah untuk menuju Matraman. Sepanjang jalan ia dengar pekikan Rodjali. Airmatanya telah kering. Dan akhirnya orang sadar, bahwa sekalipun penderitaan itu ditambah lima derajat lagi, jiwanya akan tetap kuat menghadapi. Sebab kalau tidak, orang tak lagi berpikir, orang dengan sendirinya telah berjalan dan berbuat tanpa sepengetahuannya: ia telah gila.


(Pramoedya Ananta Toer, Midah si manis bergigi emas, Lentera Dipantara, hal 107-110)
====================================================================================

Sekitar 2 tahun yang lalu, gue punya teman, sebut saja Bawuk. Dia pacaran dengan laki-laki yang pernah berjanji untuk menikahi dia, sebut saja Kadal. Cerita ini mungkin cukup standar ga jauh beda sama cerita-cerita yang biasa ada di rubrik curhat majalah. Mungkin juga ada di sinetron-sinetron TV yang makin ga jelas. Tapi, secara tidak langsung gue mempengaruhi dia ngambil keputusan, yang sampe sekarang gue ragu, apa saran gue bener, karena sampai sekarang pun, gue selalu salah ngambil keputusan.

Cerita standarnya adalah, Bawuk hamil. Kalau di sinetron-sinetron pasti kelanjutannya adalah, si cewe cerita pada pacar bahwa dia hamil, lalu sang pacar ngambil salah satu dari 3 alternatif solusi, yaitu: 1. Ngegugurin, 2. Menikahi dan 3. Lari dari kenyataan dengan meninggalkan si perempuan begitu saja, atau malah membunuh si perempuan.

Tapi tidak untuk Bawuk, dia hanya memberi 1 offer pada Kadal: Lo mau nikahin gue atau nggak, kalo nggak mending pergi aja dari hidup gue, tanpa memberi tahu bahwa dia hamil. Dan Bawuk juga sempat mengancam gue untuk nggak cerita ke Kadal.

Kenapa Bawuk melakukan itu?
Simple...
Bawuk lebih suka seorang pria menikahi dia karena cinta, bukan karena keterlanjuran oleh apa yang telah diperbuat, atau perasaan tanggung jawab semata-mata, tanpa cinta, karena itu lebih berupa keterpaksaan.
Hal tersebut yang menyebabkan Bawuk ingin membesarkan anak tersebut seorang diri.

Apa daya, seorang gue yang suka ikut campur, memaksa Bawuk untuk memikirkan nasib seorang anak tanpa ayah di Indonesia. Betapa kejamnya lingkungan yang menghakimi seorang anak tanpa ayah... bla.. bla.. bla.. nanti malah jatuhnya mirip cerita Bagasi.. males banget kan. But I did, gue saranin dia nikahin siapa aja yang mencintai dia, dan mau nerima anak itu seperti anaknya sendiri.

Akhirnya Bawuk menikah, Bawuk menikah tanpa cinta... Sebut saja Arjuna, yang begitu mencintai Bawuk dan mau menerima Bawuk dalam kondisi apa pun. Betapa jahatnya gue menempatkan temen gue sendiri di posisi seperti itu, tinggal dengan orang yang tidak dia cintai. Ketika orang tua Bawuk tahu bahwa Bawuk sudah dihamili Kadal ketika menikah dengan Arjuna, Bawuk diusir dari rumah orang tuanya. Dan kadal tidak peduli sedikitpun. Arjuna lah yang senantiasa mendampingi Bawuk dan berusaha meluluhkan hati Bawuk, walaupun Bawuk tidak akan pernah bisa melupakan Kadal.

Bagi Bawuk, memelihara anak Kadal sudah merupakan kebahagiaan karena, dia sendiri tidak mungkin bisa mendapatkan Kadal kembali...
====================================================================================

Cerita ala sinetron dan berita di koran ga mutu: Seorang wanita bunuh diri karena pacarnya tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya menghamili si wanita.

Padahal dari kedua cerita di atas, baik yang gue sadur dari PAT dan kisah nyata temen gue, seorang perempuan mati-matian mempertahankan calon anaknya yang merupakan bukti cintanya pada sang pria.

Seharusnya seorang wanita bunuh diri, kalau dia tidak hamil. Karena nyawa yang direnggut hanya nyawa sendiri dan bukan nyawa orang lain yang masih bergantung pada wanita tersebut. Seorang anak adalah titipan nyawa dan jiwa dari Tuhan yang harus dipertanggung jawabkan oleh seorang wanita, baik dengan didampingi pria maupun tidak. Kalau perempuan bunuh diri karena lelaki tidak mau bertanggung jawab, sungguh aneh, karena lebih baik si perempuan bunuh diri jika lelaki mau menikahi hanya karena semata-mata bertanggung jawab, bukan karena cinta.

Kebahagiaan terbesar adalah membesarkan anak dengan cara kita sendiri tanpa campur tangan orang lain, apalagi campur tangan dari orang yang hanya bisa mencipratkan sperma. Campur tangan dari orang yang tidak mempunyai naluri kebapakan, dan campur tangan dari orang lain yang masih mudah dihasut orang lain... Tanpa campur tangan orang lain, kita dapat memperoleh cinta yang tulus dan murni dari seseorang yang merupakan bagian dari diri kita sendiri.

Jadi siapa takut hamil? Siapa takut jadi single parent?
Bagi perempuan-perempuan hamil yang ditinggal pacar, jangan pernah putus asa apalagi mau bunuh diri... Nikmati saja kebahagiaan terbesar anda. Jangan pernah menghilangkan nyawa orang lain yang sudah dititipkan pada anda...

Just believe in karma...

Cheers...

Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, November 24, 2006

Laptop sakit dan iritasi otak

Setelah dapat RX3417, gue mo explore dan nyiap2in segala software kebutuhan gue yg biasa gue pake di PDA. Sekalian nengokin laptop gue yang udah lama ga kesentuh. Hmmm ternyata Antivirus belum update. Sekalian aja gue ganti antivirus. Tapi apa daya setelah ganti antivirus, kenapa gue ga bisa online. Ga bisa update apapun, ga bisa konek ke internet dan yang paling penting ga bisa YM-an.

Mampus gue, gue langsung telpon Hermawan Guntoro salah satu temen gue yang kerja di bidang IT. Semaleman sampe pagi gue telpon minta dipandu benerin, apa yang salah...
Antara tidur dan setengah sadar akhirnya jam 6 pagi kurang, laptop gue berhasil online. Walaupun muncul masalah baru, si laptop beberapa kali tiba-tiba mati, mungkin dia agak cemburu dengan RX3417 gue.

Jam 6, gue liat sms di kedua ponsel gue, baik yang CDMA maupun GSM, ada pesan dengan isi yang sama dari nomor: 0813878492xx isinya cukup singkat "Kamu ada hbn apa sama ag***? Please jgn ganggu kam !". Busyet gimana gue ga kaget, jalan aja ga pernah. Ada juga dia sering sms gue ngajak jalan tapi gue ga pernah mau, toh dia temennya sohib gue si Ion. Emang gue pernah nyulik Ion malem minggu dari si Ag*** itu. Ion ga punya HP dan beberapa kali si Ag*** manggil Ion dari HP gue.

Jelas-jelas gue belum tidur semaleman sampe pagi, dapet sms gemblung kek gitu pula. Untung gue udah terlatih sama kasus Dru Bertumor. Reflek aja gue reply sms "Gw cewenya Ion", trus telpon Ion bilang kalo bini temennya sms gue. Tar kalo ditanya lo cowo gue apa bukan bilang aja iya. Beres...

Bener juga, ga berapa lama bini tuh orang sms minta maaf. Bagus lah... gue ga demen juga ma laki orang, mending bagus... udah kapok deh... laki orang kelihatan bagus kalo jadi laki orang aja, kalo udah jadi milik kita langsung berubah jadi jelek banget. So mending ga usah punya laki...

FYI, tulisan ini ditulis jam 11.33 pagi, dan gue belum juga tidur dari kemaren, dan gue jam 12.00 harus udah berangkat ke kawinan mantan cowo gue, yang... duh mo nulis takut tambah masalah.. udah ah, yang baca karang sendiri ya.. kawin sama siapa tuh cowo...

Photobucket - Video and Image Hosting

Thursday, November 23, 2006

I'm in love (I think I found my soulmate)

Setelah gue berpisah dengan pendamping hidup tercinta gue di September 2006, dan sempat berpindah sebentar ke lain hati di Oktober 2006. Akhirnya gue ngerasa udah nemuin lagi soulmate gue.

September 2006, gue jual Ipaq H4150 gue. Ipaq 4150 ini berbasiskan Microsoft Pocket PC dengan Intel Processor, seperti yang udah pernah gue tulis sebelumnya dia bener-bener pendamping setia gue, yang bantu gue mulai dari ujian, kuliah, interview, nyari kerja, sampai nyari jalan kalau nyasar.


Oktober 2006, setelah agak lama ngerasa hampa pisah dengan pasangan hidup gue. Gue mulai mencoba beralih ke yang lain dan mau mencoba OS baru. Gue pake Palm TX, yang jelas pakai OS Palm. Tapi entah kenapa, mungkin belum jodoh. Gue belum bisa nerima dia sebagai pendamping hidup gue. Apa gue emang pecinta Pocket PC.

Akhir November ini, tiba-tiba, kaki gue seperti ditarik melangkahkan kaki ke salah satu toko di ambas. Dan akhirnya, gue nyoba-nyoba, sempat ga jadi beli dan pulang. Sampai rumah gue browsing mengenai dia. Dan ternyata gue bener-bener jatuh cinta sama dia... Ipaq RX3417, secara spek dia sama persis dengan Ipaq 4150 malah ada tambahan kamera. Sempat gue meragukan dia karena prosesornya Samsung, dan gue rada-rada skeptis sama produk Korea. Tapi semua sirna begitu saja melihat kecanggihan dia.. mudah-mudahan besok gue bisa segera ngedapetin dia... Rx3417.

Photobucket - Video and Image Hosting

Tuesday, November 21, 2006

Rate Deposito

Tadi makan siang sendiri, akhirnya selesai lebih cepat.

Sebelum makan ambil duit di ATM ternyata banyak idle money di rekening tabungan gue.

Menurut seorang DM, idle money di deposito aja cukup memprihatinkan apalagi idle money di tabungan harian.

Selesai makan gue inisiatif keliling bank, ke BCA, rate biasa 8.00% ga bisa nego, kecuali kalau di atas 1M. Mandiri, rate biasa 8.25%, aneh juga, padahal gue yakin banget gue lihat di koran Sabtu kalau rate Mandiri 8.5%, tapi kata mbak-mbak customer service yang pake jilbab itu ratenya turun jadi 8.25% sejak tanggal 17 November 2006 (Jumat). Rate 8.25% juga tidak bisa dinego kecuali kalau punya dana di atas 1M, waduh berat bener, uang gue belum sampai segitu belum lagi biaya administrasi yang menggerogoti duit tabungan gue. Biaya administrasi juga merupakan salah satu sebab gue menutup salah satu rekening tabungan gue yaitu rekening Niaga.


Dulu waktu Rate deposito BCA mencapai 9.5% dan Niaga di bawah 8% gue memindahkan seluruh dana gue ke BCA. Hmmm masih jam 12.30, iseng-iseng gue ke ATM Niaga, buset saldo gue udah Rp0, masih bisa dihidupin gak yak rekening gue. Akhirnya gue nyari-nyari bank Niaga di gedung Setiabudi 2. Celingak-celinguk… celingak-celinguk…. Masuk, customer servicenya cowok, ga jelek pula. Katanya untuk Deposito di bawah 100jt rate 8.5%, di atas 100jt bisa dinego jadi 9.25%, dan yang paling menyenangkan, untuk tabungan harian yang saldonya di atas Rp5 jt bebas biaya administrasi…


Wew… tau gitu gue bawa duit biar langsung setor

eh nambahin...

semalem temen gue yang kerja di BNI telepon, katanya suku bunga deposito di BNI 9.25%, tapi kalau di atas 100jt bisa dinego jadi 9.5%...

hayoooo mau invest deposito di manaaaaa?

Photobucket - Video and Image Hosting

Sunday, November 19, 2006

Karma

Sekian lama kita bersama
Ternyata kau juga
Sama saja
Kau kira kupercaya semua
S'gala tipu daya
Oh percuma

Kau buat sempurna awalnya
Berakhir bencana

Selamat tinggal sayang...
Bila umurku panjang
Kelak ku 'kan datang
'Tuk buktikan satu balas 'kan kau jelang


Sepenggalan lagu Cokelat itu seenggaknya ngeringanin beban gue. Ga tau juga sih bisa dibilang beban gue atau nggak. Pada dasarnya gue adalah orang yang ga bisa nerima kenayataan, dulu gue ga bisa terima kenapa ada seorang kepala keluarga ninggalin anak-anaknya yang masih kecil untuk mempermainkan perempuan muda. Makanya gue sempat bikin lambang "Say No to Affair!" semata-mata untuk mencegah perempuan-perempuan muda terjebak dalam lingkaran setan tersebut. Mereka bilang bakal ada karma untuk perbuatan orang-orang tersebut. Entah itu jika si Oom punya anak perempuan atau saudara perempuan, mereka akan terkena karmanya.


Mungkin itu juga lah yang membuat gue akhirnya cukup bisa diam dan berhenti protes akan ketidak adilan. Yah karena mungkin gue sedang kena karma, karma dari orang yang dari awal gue anggap playboy, yaitu kakak gue sendiri. Mungkin gue sedang kena karma kakak gue sehingga seseorang yang udah janji akan menikahi gue tiba-tiba membatalkan semuanya dengan alasan bahwa dia sudah tidak yakin dengan gue lagi. Toh dulu kakak gue juga membatalkan menikahi perempuan dengan alasan yang sama.

Jadi gue ga perlu dendam atau marah pada orang yang menjanjikan untuk menikahi gue, toh gue sedang kena karma. Gue cukup tenang... Kalau mau menyalahkan orang, yang patut gue salahkan adalah kakak gue, toh yang salah dia bukan gue, kenapa gue harus kena karma dia?

Seperti kelak nanti adiknya orang itu akan menyalahkan kakaknya, yang sudah menimpakan karma pada adiknya atas kebiasaannya mempermainkan perempuan. Yah mungkin sudah waktunya kita percaya karma dan berhati-hati terhadap karma yang akan menimpa...

Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, November 17, 2006

Logan Huntzberger

























Dean Forrester yang begitu memanjakan, dan mengabulkan semua keinginan. Jess yang cool tapi sering menyia-nyiakan. Akhirnya muncullah Logan Huntzberger, seorang anak laki-laki dari tokoh jurnalis, Mintchum Huntzberger.

Logan yang begitu mempesona dan pandai namun bandel. Pada awalnya Logan adalah seseorang yang tidak dapat menjalin suatu komitmen. Dia jalan dengan siapa saja, having sex with every charming girl. Rory gadis manis yang lugu ini pada awalnya menuruti kebiasaan Logan, dia mau berhubungan dekat dengan Logan tanpa harus menjadi pacar Logan. Sampai akhirnya dia jenuh. Enough!!! Rory ga kuat, rasanya benar-benar stress ketika Logan sama sekali tidak memberi kabar. Mabuk sampai tergeletak di lantai kamar mandi semalaman suntuk.

Esoknya Rory datang ke tempat Logan, dia bilang enough dengan hubungan ini. Gue cuma gadis kuno jaman dahulu, yang kalau jalan dengan cowo, memang dia harus benar-benar jadi pacar gue. So Rory meminta untuk putus dengan Logan. Tak disangka-sangka, Logan tidak rela melepas Rory, dia bersedia untuk membuang kebiasaan lamanya.

Rory tidak mau Logan berubah demi dia, Rory tidak ingin Logan mengambil keputusan hanya gara-gara Rory tidak sanggup mempunyai kebiasaan seperti Logan. Tapi ternyata Logan memang benar-benar berubah, dia memaksa untuk diberi kesempatan membina hubungan serius dengan Rory. Logan mencintai Rory dengan sepenuh hati...

Hiks hiks hiks... Gue penasaran liat lanjutannya...
Kalau ada yang punya GilmoreGirls season 7, mau dunks :”>:”>

Photobucket - Video and Image Hosting

Saturday, November 04, 2006

Denias


Ngeliat nama Marcella Zalianty yang mengingatkan gue ma Parmi (Paramitha Rusady), aktris jadul yang sok serius tampangnya. Gue buru-buru ngejar Gentur untuk ngebatalin beli tiket film Denias. Bagi gue Marcella Zalianty itu jaminan film jayus, liat aja Brownies yang gue tonton Cuma buat ngeliatin Bucek Depp.

Setelah nonton Denias, film arahan Ari Sihasale yang penuh iklan dari salah satu perusahaan consumer goods di Indonesia, rasanya memang film ini cuma ada satu cela, kenapa mesti pake Marcellaaaaaaaaaaa??? Seandainya tokoh itu diperanin Dina Olivia pasti rada mendingan deh. Sama aja kaya’ film Realita Cinta dan Rock N Roll yang menurut gue bagus banget, sayang ada Sandy Harun yang bikin jadi rusak.

Anyway… Denias bagus banget, mungkin karena gue salah satu penggemar film yang based on truth story. Cerita di awali dengan penggambaran masyarakat Papua yang masih tinggal di rumah adatnya. Mungkin juga karena pengambilan gambar alam Papua yang begitu disorot keindahannya. Cerita bukan tentang Cinta atau Hantu (We desperately need this kind of movie in Indonesia). Tentang perjuangan dan petualangan (jangan salah, ini jauh dari film komersil sekelas Petualangan Sherina). Di mana seorang anak, dari suku yang masih tergolong primitif tapi punya otak cemerlang, berusaha untuk mengenyam pendidikan yang layak di daerah yang masih kurang diperhitungkan oleh pemerintah Indonesia.

Gue kebetulan nonton film ini bareng temen gue yang emang anak pecinta alam banget dan satu lagi penggemar gambar-gambar yang bagus. Spontan dua orang temen gue itu pengen bisa ke Papua. Kalau gue cuma mikir, di sana gue bisa dapet internet gak yah, ada wifi gak yah.. tapi toh di kantor gue ini gue juga ga bisa internet. (Masih bete juga ma orgil gara-gara dia telkom gue ke blok, tadinya udah bisa berenang-renang pake telkom juga).

Tokoh yang paling gue bikin gue betah nonton adalah Enos, temen Denias yang tampangnya jijay banget, tapi lucu banget =)) tampangnya tolol banget. Denias ketemu dia waktu menginjakkan kaki di deket daerah Freeport, di situ Denias diajarin mencuri, tapi sebenarnya aslinya dia baik. Berhubung gue nonton bareng Gentur, gue tau banget tokoh mana yang bikin Gentur betah, so pasti si Angel, emang tampangnya Angel banget, dan baik banget.

Untuk ukuran film pertama Ari Sihasale, Denias bagus banget. Bahkan oom Rudy Sudjarwo yang udah berkali-kali bikin film dan dapat penghargaan, menurut gue belum pernah bisa buat film sebagus ini. Sayangnya ya itu tadi pemakaian Marcella dan sarat iklan. Tapi benar juga kata temen gue, untuk film yang ga terlalu menuruti selera pasar, mau ambil dana dari mana lagi kalau bukan dari sponsor.

Salut buat oom Ari, ditunggu film berikutnya...
Sejauh ini film-film Indonesia yang gue anggap bermutu adalah film-film garapan Nia Dinata, Garin Nugroho dan Upi.
Gue pengen banget nonton Opera Jawa garapan Garin Nugroho nih, ada yang tau cara dapetin DVDnya ga?

Photobucket - Video and Image Hosting

Wednesday, November 01, 2006

Superman Masa Kini

Superman yang saya ingat jaman dahulu, baik di film, komik maupun video game, jika ada orang yang membutuhkan bala bantuan, Superman segera mencari telepon umum. Bukan untuk menelpon polisi tapi untuk muter-muter di ruang telepon umum agar bisa ganti baju.

Melihat keadaan telepon umum masa kini yang sudah tidak menggunakan ruangan tertutup tersendiri. Maka jangan heran kalau nanti kita bisa menemui Bapak-bapak reporter berkacamata yang mencari wartel atau ATM. Sudah dapat dipastikan bapak-bapak tersebut akan muter-muter sambil ganti baju jadi superman.

Duh kok gue jadi jayus gini yah :(

Photobucket - Video and Image Hosting