Thursday, April 27, 2006

The Post-it Always Sticks Twice

Mungkin penggemar Sex and the City tau salah satu episode ini.. tepatnya episode ke 81. Entah kenapa gue keinget banget sama episode ini, padahal ini bukanlah salah satu episode yang terbaik.


Di episode ini Carrie dan Jack Berger baru saja mengalami masa-masa yang romantis. Karena Jack Berger ingin kembali lagi ke sikapnya yang dulu, yang begitu penuh rasa sayang dan cinta terhadap Carrie. Tapi entah kenapa.. esok harinya Berger memutuskan Carrie hanya melalui pesan di Post-it. Seperti biasa keempat sahabat ini kumpul-kumpul saling curhat, dan berceritalah Carrie, bahwa Berger memutuskan dia hanya melalui Post it. Berger sama sekali tidak membicarakan permasalahan atau melakukan klarifikasi masalah, cukup meyampaikan keputusan untuk putus melalui media Post-it yang ditempelkan di kaca rias Carrie.

Dalam rangka menghibur Carrie, seperti biasa keempat sahabat ini bersenang-senang di suatu club. Sampai ketika Carrie menghisap ganja di jalanan, polisi yang kebetulan melintas dan melihat Carrie sedang menghisap ganja segera menangkap Carrie. Ketiga teman Carrie berusaha membujuk polisi agar melepaskan Carrie, sahabat mereka.

Mereka bercerita bahwa Carrie bukan seorang pengganja, tetapi dia sedang mengalami masa-masa yang sulit. Polisi hanya menanggapi sebelah mata "Ya, semua juga begitu". Akhirnya salah seorang temannya bercerita bahwa Carrie baru saja diputuskan pacarnya melalui Post-it tanpa menjelaskan permasalahan. Polisi menganggap alasan itu terlalu mengada-ada, bagi polisi tidak mungkin ada laki-laki sepengecut itu. Sampai Carrie yang sudah di mobil polisi segera menempelkan Post-it tersebut di kaca jendela mobil polisi. Ketika melihat Post-it tersebut, polisi langsung terbengong-bengong seperti emoticon :o:o di yahoo. Dan segera membebaskan Carrie sambil berkomentar "Waw anda memang sedang mengalami masa-masa yang buruk".

Hi hi hi.. mungkin bagi sebagian orang episode ini ga menarik.. tapi saat ini, menarik banget buat gue.. dan gue dengan noraknya sampe nulis ini buat blog...

Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, April 21, 2006

temperatur vs resistansi

Koefisien temperatur dan resistansi semikonduktor adalah berbanding terbalik. Karena semakin tinggi temperatur maka resistansinya semakin turun. Hal ini disebabkan oleh lebar pita terlarang yang sempit, sehingga apabila energi thermal diberikan pada semikonduktor atau temperatur naik, maka memungkinkan bagi elektron-elektron untuk pindah ke pita konduksi. Semakin besar energi thermal yang diberikan semakin banyak elektron pada pita konduksi maka semakin baik daya hantarnya dengan kata lain resistansinya semakin turun.

Photobucket - Video and Image Hosting

Saturday, April 08, 2006

Butterfly Effect vs Time Machine

Ini gue tulis sambil nonton Candil dan ngerjain laporan investment :D

Hmmm, sabtu pagi… masih setengah ngantuk sohib gue telepon (mmmph maaf ya, gue janji ga akan ngelink ke profile orang.. jadi disamarkan aja ya…). Denger ceritanya, makin sedih gue, karena gue pernah melakukan suatu kesalahan yang berdampak besar buat dia. Gue selalu berpikir, seandainya dulu gue ga pernah ke suatu tempat di Jakarta pasti jalannya bakal beda… tapi… bener ga sih?

Sambil ngobrol gue inget soal filmnya Ashton Kutcher judulnya Butterfly Effect, kalo ga salah film ini gue tonton 3 tahun yang lalu. Di cerita itu Ashton Kutcher jadi seorang mahasiswa yang baru sadar kemampuannya untuk balik ke masa lampau dia. Sewaktu kecil dia terkadang mengalami beberapa kali black out, di saat black out itu dia merasa seperti hilang dari dunia. Saat remaja ternyata dia bisa kembali ke masa-masa dia pernah mengalami black out itu. Ketika dia kembali dan melakukan perubahan kecil di masa lalunya maka masa depannya berubah total… setiap dia kembali maka ada jalan hidup lain yang sangat-sangat berbeda.. sehingga terjadi parallel world…..

Gue agak-agak lupa sih ceritanya tapi yang gue inget adalah… beberapa kali dia balik, malah cewe yang dia kenal di masa kecilnya berubah total jalan hidupnya jadi perempuan jalanan, dia coba perbaiki, malah dia jadi cacat dan temannya jadi pacar tuh cewe… sampe yang terakhir si Ashton dimasukin ke RSJ, udah kehabisan masa black out dia, dia coba balik ke masa lalunya lewat film masa kecilnya yang diputer pake proyektor, karena ternyata dulu bokapnya juga punya bakat kembali ke masa lalu dengan jalan nonton film-film dokumenter mereka. Dan di kesempatannya untuk kembali ke masa lalu yang terakhir itu di bikin kondisi agar si cewe dan dia ga jadi hidup bertetangga, hasilnya adalah ketika mereka dewasa mereka tidak saling mengenal, si cewe jadi cewe sukses, dan dia pun sukses, jadi tidak ada yang dirugikan.

Intinya di sini sih bukan detil cerita film itu, tapi bener ga sih, dengan perubahan hal kecil aja, di critical moment, jalan hidup ke depannya bisa berubah total... Sohib gue bilang udahlah Ndah, lo ga salah sama gue, itu emang udah jalannya (kata-kata ini sebenernya pernah dia bilang, makanya gue terinspirasi buat nulis postingan yang judulnya Kecewa, tapi ternyata ada yang salah interpretasi)

Film yang bertolak belakang sama Butterfly Effect adalah Time Machine, kayanya gue nonton film ini juga sekitar 3 tahun yang lalu. Ga tau yah.. 3 tahun yang lalu gue terobsesi banget bisa mengubah masa lalu kali yah. Ceritanya ada seorang ilmuwan, dia bikin mesin waktu gara-gara calon isterinya yang baru dia lamar terbunuh di malam yang sama kalo nggak salah ditusuk perampok deh. Akhirnya dia berhasil bikin mesin waktu, maka baliklah dia ke masa lalu, dia menghindari si perampok dan syukurlah calon isterinya itu selamat, tapi waktu dia mampir ke suatu toko, ternyata calon isterinya ketabrak kereta kuda, dan meninggal.

Belum jera memperbaiki masa lalu, dia coba lagi, ternyata calon isterinya meninggal lagi dengan cara yang berbeda. Sang ilmuwan benar-benar terpukul, bagaimana mungkin, setiap kali dia kembali ke masa lalu untuk memperbaiki keadaan, maka setiap kali itu pula dia melihat calon istrinya, orang yang paling dia kasihi meninggal dengan berbagai cara yang berbeda… hmm kayanya temen gue lebih percaya versi yang ini… seandainya kita berhasil ke masa lalu dan mencoba mengubah jalan hidup kita, apa yang seharusnya terjadi terjadilah.. percaya takdir banget yah…

Sampai saat ini mungkin belum ada yang berhasil ke masa lalu, tapi penelitian ilmiah masih berlanjut.. someday, kalo memang teknologinya udah sampai kita bisa liat mana sih teori di film itu yang mendekati kenyataannya he he he.. kalo gue sih belajar fisika kuantum aja udah males… Tapi kalo cerita yang di Butterfly Effect itu plotnya mirip-mirip film-film berbau mesin waktu yang lain, semua pasti inget film seri Quantum Leap dan Voyager kan.. para pahlawan yang berusaha memperbaiki dunia dengan cara mengubah masa lalu... dan ada Tru Calling, tentang cewe yang bisa ngulang hari untuk mencegah orang mati… huhuhuu...

Ada juga film romantis yang ga kepengen ngubah masa lalu, tapi orang dari jaman sekarang, pengen tinggal di masa lalu gara-gara jatuh cinta sama perempuan di foto jaman dulu.. judulnya Somewhere in Time, dia bisa balik ke masa lalu dengan cara make segala sesuatu dari jaman dulu mulai dari pakaian, sampe jam tua yang dititipin nenek-nenek yang ternyata perempuan cantik itu… Sayangnya.. dia ga sengaja balik ke masa kini gara-gara, kembalian sewa baju tua berupa koin dari masanya.. akhirnya dia balik ke masanya sendiri… kalo yang ini udah di luar konteks.. he he he..

Di sini sih gue pengen pada ngasih masukan aja.. kalo seandainya nanti teknologi untuk kembali ke masa lalu sudah memungkinkan, versi mana sih yang elo bakal percaya Butterfly Effect, bahwa nasib orang bisa berubah jauh dari perbedaan kecil yang terjadi di masa lalu, atau Time Machine, bahwa apa pun yang lo coba lakukan untuk memperbaiki jalan hidup, percuma.. karena.. emang udah takdirnya...

Gue menghargai semua comment yang masuk... Cheers :)>-

Photobucket - Video and Image Hosting