Friday, August 25, 2006

Pembodohan oleh Lirik Lagu

Sepanjang jalan terngiang-ngiang terus suara cemen laki-laki nyanyiin lagu ini, gue sempat berpikir apakah dia begitu bodoh dapat menuduh tanpa melihat fakta? Namun setelah gue berpikir ulang rasanya si penulis lagulah yang memiliki pengetahuan begitu dangkal. Setidaknya dia membutuhkan bantuan dari Animal Planet untuk mengetahui bahwa makhluk paling setia di dunia ini adalah Buaya! Hal ini sebenernya juga bikin gue bingung... Dia mencemarkan nama baik Buaya tanpa fakta yang jelas.

aku memang pecinta wanita namun
ku bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
kuhanya mencintai dia


Sebaiknya penulis lagu ini meminta permintaan maaf secara resmi pada Buaya.
Buaya adalah hewan paling setia yang hanya meiliki satu pasangan sepanjang hayatnya. Jika pasangannya mati, maka buaya tidak mencari pasangan baru bahkan kemungkinan hidup untuk menyusul pasangannya semakin pendek. Hewan setia kedua adalah kepiting, kepiting begitu mesra, berjalan beriringan kesana kemari.. halah kok gue jadi ngomongin binatang ya...

Ada lagi lagu populer yang mengusung nama Buaya... lagu ini ditulis oleh Ratu yang berjudul Lelaki Buaya Darat. Hmmm hal ini masih bisa masuk akal, karena disebut Buaya Darat. Dia tidak menuduh buaya yang hidup di dua alam sebagai makhluk yang tidak setia. Sebenarnya asal muasal Buaya Darat mungkin memang terinspirasi dari Buaya yang setia. Setidaknya pendapat di bawah ini adalah asumsi saya.

Buaya dikenal sebagai makhluk yang paling setia. Melihat hal ini pria-pria hidung belang berusaha mendapatkan citra setia ini dari seekor buaya. Sehingga sebagai lambang kesetiaan mereka menggunakan segala sesuatu yang terbuat dari kulit buaya, mulai dari dompet, jaket, celana, hingga sepatu kulit buaya. Naasnya untuk buaya-buaya asli ini adalah kulit mereka dipergunakan sebagai kedok oleh para laki=laki brengsek agar terlihat setia seperti buaya. Jadilah mereka Buaya Darat, orang-orang brengsek yang menutupi diri dengan kulit Buaya. Tidak jauh berbeda dari ungkapan "Serigala berbulu domba". Jadi istilah ini diambil dari manusia yang hidup di darat tetapi memanfaatkan kulit buaya...

He he he.. sekedar penyegaran...

Lelakiiiii Buaya Darat, Busyet Aku Ketipu Lagi....

Peace

Photobucket - Video and Image Hosting

7 Comments:

Blogger Endah KR said...

Yaaa beneeeerrrrrrr
karena itu orang betawi kalo nikah pake hantaran roti buayaaaa sebagai simbol agar saling setiaa

11:04 PM  
Blogger coDOT said...

ndah, kalo di jawa jaman dulu, cowo ganjen biasanya disebut "bajul buntung" (buaya tak berekor).. karena buaya hobinya tengkurep kayak posisi em el... hihi2 ga nyambug gpp yak :)):))

1:51 AM  
Anonymous Anonymous said...

burung masih sodara ma buaya ga???

Okh...Osh...target jadi lelaki buaya...SEMANGAT...!!

8:48 AM  
Blogger nuno said...

yoi, untuk menggambarkan lelak hidung belang kenapa harus buaya jadi korban. padahal kan buaya binatang paling setia. kenapa enggak kelinci ya? seperti Playboy. kalo kelinci emang tepat tuk menggambarkan semua itu, karena seekor kelinci jantan mampu mengawini empat puluh ekor kelinci betina

1:31 AM  
Anonymous Anonymous said...

kambing, buaya darat, kelinci...dipilih dipilih :p
berikutnya kira2 apa ya? :-?

tapi cerita ttg buayanya cukup menarik.. :D

"aku memang pecinta wanita namun
ku bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
kuhanya mencintai dia"
--> mungkin maksudnya,
'..ku bukan buaya yang setia pada seribu gadis, tapi buaya yg hanya mencintai dia', begitulah kira2..cuma penempatan/pengucapan/maksud kata2nya.. :D

:)>-

1:20 AM  
Anonymous Anonymous said...

Lelaki.... buaya darat...
Wanita.... lubang buaya...

6:59 AM  
Blogger wonka said...

lalu gimana dengan "buaya amfibi" atau "siluman buaya?"

11:18 PM  

Post a Comment

<< Home