Monday, August 14, 2006

Dragon Tiger Gate




Entah kenapa gue merasa nokia merusak segalanya di film ini. Kenapa mesti ada handphone di jaman kungfu seperti itu. Handphone jadi mengurangi greget cerita dan meusak cerita segalanya. Coba bayangkan kalau di komik Tiger Wong, untuk menyampaikan pesan saja seseorang harus mengirim kurir, dan ada kemungkinan kurir berkhianat tidak menyampaikan pesan, dibunuh di tengah jalan oleh musuh, tersesat, atau ada rintangan lain.


Wew kok jadi kek postingan oom Agus yang judulnya Huh di Keranda Malam yah :-/

Lho tiba-tiba entah penulis skenarionya membuat setting cerita Dragon Tiger Gate di jaman apa, tiba-tiba Tiger berkenalan dengan anak perempuan bapak angkat Dragon Wong, main miskol-miskolan. Please deh... kalau di komik seorang wanita ingin berkenalan dengan si pria, mereka cukup saling menatap dan mengirim sinyal-sinyal dari sorot mata mereka.

Ok, saya mencoba menerima setting film bahwa di zaman tersebut sudah ada handphone. Waktu Dragon tahu bapak angkatnya akan dibunuh oleh bekas bosnya yang kecewa. Kenapa Dragon tidak memberitahu segera bapak angkatnya tersebut melalui handphone atau sms saja? Kenapa dia harus berlari menuju lapangan baseball demi memberitahu dan menyelamatkan si Bapak angkat dan akhirnya terlambat. Ceritanya jadi serba kontradiktif.

Tambahan lagi adalah ketika Tiger dan Turbo (sepertinya di komik bernama Gold Dragon) terluka parah, setelah guru kungfu Tiger Wong dibunuh oleh Pagoda. Anak perempuan bapak angkat Dragon mencoba menolongnya dengan membawa Tiger dan Turbo di atas gerobak. Susah payah dia menyeret dari perguruan Wong ke suatu pegunungan tempat orang sakti yang dapat menyembuhkan luka Tiger dan Turbo. Padahal telah lama kita ketahui bahwa teknologi Taxi jauh lebih dahulu ditemukan ketimbang handphone. Kenapa si anak perempuan ini tidak menelepon Taxi saja untuk membawa mereka memulihkan diri.

Wew, nokia... kenapa kau menghancurkan jalan cerita kungfu Dragon Tiger Gate?
Tapi memang benar, kehadiran handphone justru menghilangkan romantisme. Dahulu orang dipisahkan jarak dan waktu, jarang ada yang mau membatalkan rencana atau membuat janji di saat-saat terakhir. Sekarang berkat teknologi handphone orang dengan mudahnya membatalkan janji pada saat-saat terakhir.

Rasa kangen yang seharusnya menggunung, terobati berkat handphone, kalau memang orangnya mau dihubungi. Kalau menghindar, justru tambah bikin bete he he he. Contoh film yang minus handphone dan pasti jelek banget kalau ada kehadiran handphone adalah Reality Bytes. Kebayang ga sih kalau pada saat si Ethan Hawke pisah dengan Winona Ryder, masing-masing punya handphone dan masih bisa saling keep in touch. Greget bahwa mereka saling kehilangan, saling kangen, namun tidak tahu melacak keberadaan mereka dan cara menghubungi. Dan banyak lagi film-film jadul semacam Rendevouz atau Pearl Harbour ada handphonenya. Musnahlah semua romantisme yang ada.

Jadi handphone pendukung romantisme atau justru perusak romantisme?

Photobucket - Video and Image Hosting

4 Comments:

Blogger gerry said...

gw dah nonton jg ni Dragon Tiger Gate, buat informasi di studio gw waktu itu semua penonton ketawa-tawa pas nonton setengah akhir film itu. Alasannya, bintang film nya terlalu sok keren gitu, kaya nonton konser F4 aja jadinya. haha dan tentang gerobak itu, memang ironis.

Pokoknya yg baca komiknya pasti kecewa ama ceritanya. dan yg blum baca komiknya pasti heran dengan cerita dan tampilannya. hehe btw salam kenal yah.....

2:45 AM  
Anonymous Anonymous said...

Tiger Wong wahhh doyan banget nehh ma komik yang atu ini...........dah dari yang versi awal mpe terbaru..dah baca dari level baju besi Gold Dragon masih cetek mpe udah yahudddd..
Dari musuhnya Tiger (Chan) masih melek mpe matanya tinggal satu...

tapi aneh jugak kalo ada hape di cerita Tiger Wong!!
Yahhhh seperti ada mobil di ceritanya Kera Sakti....
tapiy..kok aku jadi bingung....celingak...celinguk...
Belum Nonton Dragon Tiger Gate Sechhh

11:31 AM  
Anonymous Anonymous said...

waduh blom pernah baca komiknya ataupun nonton pelemnya :p

"Jadi handphone pendukung romantisme atau justru perusak romantisme?"
Itu tergantung pengalaman dan keahlian si pemakai dan tipe handphonenya :D

:)>-

2:54 AM  
Anonymous Anonymous said...

lo emang setting nya di pindah ke jaman modern ya Ndah?

emang nggak semua cerita dipindah settingnya sih.
bakal kehilngan nuansa, itu yang pasti.

lagian mau aja nonton pelem kelas B kek gini.

---

*sayang bukan gue yang diajak*

10:56 AM  

Post a Comment

<< Home